Waktu kamu akan membuat suatu karya ilmiah, kamu harus menyertakan daftar pustaka di dalam karya tersebut. Cara menulis daftar pustaka sedikit berbeda dengan penulisan teks biasa. Kamu harus memahami hal ini sebelum menyelesaikan karya ilmiahmu.
Suatu tulisan ilmiah belum bisa dibuktikan sebagai karya ilmiah apabila belum menyertakan daftar pustaka di dalamnya. Nah, kalau saat ini kamu sedang mencari tahu cara menulis daftar pustaka yang benar, maka kamu bisa menemukan informasinya di artikel ini!
Pengertian Daftar Pustaka
Menurut situs Limestone University, daftar pustaka adalah daftar semua sumber yang telah digunakan oleh penulis dalam proses meneliti karya.
Di dalam sebuah daftar pustaka, harus ada nama penulis, judul karya yang dijadikan sumber, tanggal penerbitan, dan nomor halaman dari karya yang dirujuk.
Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa meyakini bahwa argumentasi yang kamu tuliskan dalam karya ilmiah bersifat benar dan sesuai dengan fakta yang ada.
Selain itu, pembaca jadi tahu karya apa yang harus mereka baca setelahnya untuk memahami argumentasi lebih lanjut.
Fungsi Daftar Pustaka
Kenapa sih daftar pustaka sangat penting dalam suatu karya ilmiah? Alasannya karena daftar ini bisa membantu memberikan penghargaan kepada sumber-sumber asli yang telah digunakan dalam penelitian. Secara garis besar, fungsi daftar pustaka adalah sebagai berikut:
- Memberikan penghargaan kepada penulis atau peneliti asli yang karyanya digunakan.
- Memperkuat argumen yang dinyatakan dalam karya ilmiah.
- Mencegah terjadinya plagiasi yang disengaja maupun tidak disengaja.
- Pembaca yang tertarik dengan topik atau argumen tertentu dapat merujuk langsung ke sumber asli.
Macam-macam Gaya Penulisan Daftar Pustaka
Mengacu pada Library System University of Pittsburgh, ada beberapa jenis gaya penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah. Gaya tersebut mencakup:
- American Psychological Association (APA): Nama penulis diikuti oleh tahun publikasi, judul, dan detail penerbitan.
- Modern Language Association (MLA): Menekankan pada pengarang dan judul, dan sering digunakan dalam studi literatur.
- Chicago Manual Style (CMS): Fleksibel dan sering digunakan dalam publikasi profesional.
- Turabian: Variasi dari Chicago yang lebih sederhana dan sering digunakan untuk karya tulis mahasiswa, terutama dalam bidang sejarah dan humaniora.
- Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE): Mengandalkan penomoran yang mengacu pada daftar referensi yang diurutkan sesuai urutan kemunculannya dalam teks.
Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar
Di antara banyaknya jenis gaya penulisan daftar pustaka, salah satu gaya yang paling umum digunakan secara universal adalah gaya APA. Berikut ini panduan cara menulis daftar pustaka yang benar, dibedakan menurut jenis sumber rujukannya.
1. Cara menulis daftar pustaka dari buku
Pertama, mari belajar cara menulis daftar pustaka yang diambil dari buku. Berdasarkan format APA, penulisan daftar pustaka dari buku harus mengikuti urutan berikut: Nama Belakang, Inisial Nama Depan. (Tahun terbit). Judul Buku (edisi buku, jika ada). Kota: Penerbit Buku.
Supaya lebih jelas, kamu bisa mengikuti contoh berikut ini:
- Kotler, P. (2015). Marketing Management (15th ed.). New York: Pearson.
- Santrock, J. W. (2019). Child Development (14th ed.). New York: McGraw-Hill.
Contoh di atas berlaku apabila buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh satu penulis saja. Tapi, bagaimana dengan dua atau lebih dari dua penulis? Jika demikian, maka rumusnya adalah:
Nama Belakang Penulis Pertama, Inisial Nama Depan., Nama Belakang Penulis Kedua, Inisial Nama Depan., & Nama Belakang Penulis Terakhir, Inisial Nama Depan. (Tahun terbit). Judul buku. Kota: Penerbit.
Berikut ini contoh cara menulis daftar pustaka dari buku yang ditulis oleh dua atau lebih dari dua penulis:
- Berk, L. E., Meyers, A. B., & Smith, J. P. (2018). Development Through the Lifespan (7th ed.). Boston: Pearson.
- Brown, J., & Smith, R. (2020). Introduction to Psychology (3rd ed.). Boston: McGraw-Hill.
2. Cara menulis daftar pustaka dari jurnal
Selain dari buku, seringkali suatu karya ilmiah akan mengambil rujukan dari jurnal. Nah, cara penulisan sumber dari jurnal sedikit berbeda dengan sumber buku.
Formatnya adalah: Nama Depan dan Nama Tengah (jika ada). (Tahun Terbit). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume Jurnal(Issue atau Nomor), Halaman. Berikut ini contohnya:
- Jonathan, Michael. (2020). The Effects of Climate Change on Marine Ecosystems. Marine Biology Studies, 12(3), 45-60.
- Sarah, Jennifer Lynn. (2021). Psychological Resilience in the Face of Adversity. Journal of Psychology and Mental Health, 18(2), 112-130.
3. Cara menulis daftar pustaka dari website
Di era modern ini, pastinya kamu akan menemukan sumber akurat dari situs atau website yang bisa dimasukkan ke dalam karya ilmiah.
Kalau mengikuti gaya APA, cara menulis daftar pustaka dari website adalah menggunakan rumus: Nama Belakang, Inisial Nama Depan. (Tahun Publikasi). Judul Artikel. Tanggal Situs Diakses, tautan halaman situs.
Supaya kamu bisa lebih mudah memahaminya, coba cek contoh yang ada di bawah ini:
- Johnson, R. (2022). Understanding Climate Change and Its Impacts. Diakses pada 10 Oktober 2024, dari https://www.climateawareness.org/climate-change-impacts.
- Smith, A. J. (2023). The Benefits of a Balanced Diet. Diakses pada 24 Oktober 2024, dari https://www.healthyeating.com/benefits-balanced-diet.
4. Cara menulis daftar pustaka dari skripsi
Bagaimana kalau sumber yang kamu gunakan adalah karya skripsi? Untuk sumber dari skripsi, penulisan daftar pustakanya juga berbeda, lho.
Khusus untuk sumber skripsi, kamu harus menuliskan daftar pustaka dengan format: Nama Belakang dan Inisial Penulis. (Tahun pembuatan Skripsi). Judul Skripsi. (Award, Institusi, Tahun). Kamu bisa lihat contohnya di bawah ini:
- Putra, A. S. (2023). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja. (Skripsi, Universitas Indonesia, 2023).
Cara Membuat Daftar Pustaka Secara Otomatis
Kebanyakan orang memakai Microsoft Word untuk menulis karya ilmiah. Nah, tahukah kamu kalau daftar pustaka bisa dimasukkan secara otomatis di Microsoft Word? Caranya cukup mudah, bisa dilakukan dengan mengikuti langkah berikut ini:
- Tempatkan kursor di bagian teks di mana kamu ingin menambahkan kutipan.
- Klik ‘Insert Citation’ dan pilih ‘Add New Source’.
- Sebuah dialog box akan muncul untuk mengisi informasi yang diminta, seperti penulis, judul, tahun, dan jenis sumber (buku, artikel, dll).
- Klik ‘OK’ setelah selesai.
- Pilih menu ‘References’ di kolom menu di paling atas halaman.
- Di grup ‘Citations & Bibliography’, ada opsi untuk memilih gaya kutipan (APA, MLA, Chicago).
- Klik menu dropdown di sebelah ‘Style’ dan pilih gaya daftar pustaka yang diinginkan.
- Microsoft Word akan secara otomatis menghasilkan daftar pustaka berdasarkan kutipan yang telah dimasukkan sepanjang tulisan.
Kesimpulan
Cara menulis daftar pustaka harus disesuaikan berdasarkan sumber yang kamu gunakan, apakah dari buku, jurnal, website, atau skripsi.
Selain itu, kamu juga harus memilih gaya penulisan daftar pustaka yang sesuai dengan ketentuan. Tidak perlu pusing menuliskan daftar pustaka secara manual, karena kamu bisa menyetelnya secara otomatis di Microsoft Word.
Dengan informasi di atas, kamu pasti bisa lebih mudah menulis daftar pustaka untuk karya ilmiah yang kamu buat. Selamat mencoba!