apa itu premis

Ketika kamu akan menulis sebuah cerita, kamu perlu terlebih dahulu membuat sebuah premis. Tanpa premis, ceritamu tidak akan bisa dimulai. Lantas, apa itu premis? 

Seorang penulis harus tahu apa yang dimaksud dengan premis dan bagaimana cara membuatnya. Coba simak informasi lengkap di artikel ini kalau kamu ingin mulai menulis premis. 

Apa yang Dimaksud dengan Premis? 

Menurut Quillbot, premis adalah skenario yang menjadi latar belakang cerita. Tanpa adanya premis, bisa dibilang kamu belum memiliki cerita untuk ditulis. 

Di dalam sebuah premis, akan ada informasi mengenai tokoh utama dalam ceritamu, tujuan yang ingin dicapai oleh sang tokoh, halangan atau tantangan yang menghambat mereka dalam mencapai tujuan tersebut, dan resolusi atau akhir dari cerita. 

Walaupun memuat banyak elemen, tapi premis sebenarnya tidak terlalu panjang. Biasanya, premis cuma terdiri dari 2-3 kalimat saja. 

Jenis-jenis Premis

Sebelum mulai menulis premis, kamu perlu lebih dulu memahami apa saja jenisnya. Ada dua jenis premis yang biasanya dipakai oleh penulis, yaitu premis mayor dan premis minor. 

1. Premis mayor

Premis mayor adalah jenis premis yang mengangkat tema besar atau keseluruhan cerita. Di dalam premis mayor pasti akan ada konflik umum yang mendasari cerita tersebut. 

Waktu seorang penulis ingin membuat cerita, mereka akan membuat premis mayor terlebih dahulu. Premis mayor ini menggambarkan keseluruhan inti cerita dari awal sampai akhir. Kita akan lihat contoh dari premis mayor ini di bagian berikutnya. 

2. Premis minor

Nah, kalau premis mayor menggambarkan keseluruhan cerita, premis minor justru hanya menggambarkan satu situasi atau karakter spesifik saja. 

Di dalam premis minor, detail yang diberikan lebih berfokus langsung ke karakter atau plot tertentu. Supaya lebih jelas, kita akan cek contohnya di bagian berikutnya. 

Contoh Premis Mayor dan Minor

Mungkin saat ini kamu kesulitan membedakan antara premis mayor dan premis minor. Sebagai contoh, coba simak contoh premis film Star Wars di bawah ini. 

1. Contoh premis mayor

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, premis mayor biasanya berisi gagasan utama. Tidak ada detail cerita dalam premis ini, hanya tema utama saja yang dideskripsikan. Contohnya sebagai berikut: 

“Kekuasaan yang korup dan otoriter akan selalu memicu pemberontakan dari mereka yang percaya pada kebebasan dan keadilan.”

Kalimat di atas adalah contoh premis mayor. Kita bisa melihat bahwa gagasan utama dari cerita Star Wars tergambarkan lewat kalimat di atas. Kalimat tersebut memperlihatkan pesan atau keseluruhan cerita Star Wars secara singkat dan padat. 

2. Contoh premis minor

Sekarang, beralih ke premis minor. Kalau dibandingkan dengan premis mayor, kamu bisa melihat bahwa premis minor bersifat lebih spesifik. Berikut ini contohnya. 

“Luke Skywalker, seorang petani muda dari planet terpencil, menemukan bahwa dirinya adalah salah satu dari sedikit orang yang mampu menggunakan ‘Force’, kekuatan mistis yang dapat mengalahkan kekaisaran tirani yang dipimpin oleh Darth Vader dan Kaisar Palpatine. Melalui berbagai tantangan, Luke harus belajar mengendalikan kekuatan ini dan memutuskan apakah dia siap untuk mengorbankan hidupnya demi melawan kekuasaan otoriter yang telah menindas galaksi selama bertahun-tahun.”

Premis minor terlihat lebih panjang, bisa mencapai satu paragraf. Di dalamnya dijelaskan alur yang lebih spesifik dengan menyebutkan karakter utama Star Wars, tujuan atau misi sang karakter utama, dan proses atau hambatan yang dialami untuk mencapai misi tersebut. 

Rumus Cara Membuat Premis

Walaupun ada dua tipe premis, tapi kebanyakan penulis lebih sering menggunakan premis minor. Karena, premis minor bisa menggambarkan inti cerita dengan lebih detail. 

Nah, ada satu rumus yang sering dipakai oleh para penulis ketika mereka membuat premis. Di dalam buku Save the Cat! Writes a Novel oleh Jessica Brody, dijelaskan bahwa rumus premis terdiri atas: 

  • Siapa protagonis atau tokoh utama
  • Apa yang diinginkan protagonis
  • Hambatan yang dihadapi oleh protagonis

Ketiga hal ini harus ada pada premis. Biasanya, ada juga yang menambahkan satu elemen terakhir dalam rumus premis, yaitu resolusi atau akhir cerita yang menunjukkan apakah protagonis akhirnya berhasil mencapai apa yang mereka inginkan atau tidak. 

Contoh Rumus Premis 

Masih bingung dengan rumus premis? Coba simak contoh di bawah ini untuk mengenali rumus pada premis. Mari kita mengambil contoh premis dari film Harry Potter and the Sorcerer’s Stone

Harry Potter, seorang anak yatim piatu (a), mendapati hidupnya berubah ketika ia mengetahui bahwa ia adalah penyihir terkenal di dunia sihir. Keinginannya untuk menemukan tempatnya dan memahami siapa dirinya (b) sebenarnya membawanya ke Hogwarts, sekolah sihir yang mempesona. Namun, Harry harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk kebingungan di dunia baru ini dan ancaman dari musuh lama keluarganya, Lord Voldemort (c). Dengan bantuan teman-temannya, Harry berhasil mencegah Voldemort (d) memperoleh Batu Bertuah.”

Pada premis di atas, kita bisa melihat adanya kalimat yang dicetak tebal yang menggambarkan rumus premis, yaitu: 

  1. Protagonis atau tokoh utama: Harry Potter, seorang anak yatim piatu.
  2. Keinginan protagonis: Menemukan tempatnya dan memahami identitas dirinya.
  3. Hambatan/tantangan: Bingung dengan dunia baru dan ancaman dari Lord Voldemort.
  4. Resolusi: Harry berhasil mencegah Voldemort.

Nah, dari contoh di atas, kamu bisa mulai mencoba membuat premismu sendiri. Kamu bebas memilih untuk menulis premis mayor ataupun minor. Tapi, kalau ingin ceritamu lebih jelas, kamu bisa coba memakai rumus premis yang sudah disebutkan tadi, ya. 

Kesimpulan

Itulah informasi mengenai apa itu premis dan jenis-jenisnya, serta rumus yang bisa kamu pakai untuk menulis premis ceritamu. Selama kamu belum punya premis, artinya kamu belum punya ide cerita untuk ditulis. Yuk, segera tulis premismu sekarang!