fiksi adalah

Buat kamu yang senang membaca ataupun menulis, pasti tidak asing lagi dengan istilah ‘fiksi’. Fiksi adalah salah satu jenis karya sastra yang umum ditemui sejak di bangku sekolah. 

Karya-karya fiksi sangat beragam, mulai dari cerpen sampai novel. Nah, kira-kira apa sih karakteristik fiksi dan seperti apa contohnya? Kalau kamu mau tahu lebih jauh, yuk baca terus informasinya di artikel ini!

Apakah yang Dimaksud dengan Cerita Fiksi? 

Menurut KBBI, fiksi adalah cerita rekaan, khayalan, atau tidak berdasarkan kenyataan. Jadi, bisa dibilang bahwa cerita fiksi adalah karya sastra yang didasarkan pada khayalan, fantasi, atau pikiran, dan bukan merupakan kisah nyata. 

Tapi, walaupun tidak berdasarkan pada kenyataan, biasanya cerita fiksi tetap mengandung unsur kebenaran di dalamnya. Unsur kebenaran ini khususnya berhubungan dengan relasi antarmanusia. 

Beda dengan kisah nyata, kebenaran yang ada pada cerita fiksi bukan berasal dari kenyataan dunia, tapi pandangan sang penulis cerita. 

Nah, cerita fiksi ini bisa disajikan lewat berbagai jenis medium, misalnya lewat buku, film, serial televisi, dan lain sebagainya. 

Ciri-ciri Karya Fiksi

Cerita fiksi punya karakteristik tersendiri yang membedakannya dari karya sastra lain. Secara garis besar, berikut ini ciri-ciri fiksi: 

  • Bersifat imajinatif
  • Tidak berdasarkan pada realita
  • Kebenaran bersifat relatif atau tidak mutlak
  • Menyasar emosi pembaca, bukan logika
  • Bahasa yang digunakan bersifat konotatif
  • Cerita mengandung pesan moral atau tujuan tertentu

Mengenal Jenis-jenis Fiksi

Mungkin sekarang kamu sudah paham apa yang dimaksud dengan fiksi. Tapi, tahukah kamu kalau ada beberapa jenis fiksi dalam karya sastra? Coba cek jenis-jenis tersebut di bawah ini, ya. 

1. Cerita pendek

Cerita pendek sering disebut sebagai cerpen. Sesuai namanya, cerpen berisi karya fiksi yang bersifat pendek. Konflik dan alur ceritanya lebih sederhana, tokoh yang muncul di dalamnya juga lebih sedikit. Biasanya cerpen memiliki panjang sekitar 1.000 sampai 5.000 kata. 

Walaupun cerpen lebih singkat dan isinya sedikit, bukan berarti tidak menarik, lho. Karena, banyak orang yang justru tertarik membaca cerita yang lebih singkat namun tetap bisa memberikan pesan moral atau makna yang mendalam. 

2. Roman

Dibandingkan dengan cerpen atau novel, mungkin kamu lebih asing dengan jenis fiksi yang satu ini. Roman adalah jenis fiksi yang sedikit lebih panjang dari cerpen, namun panjangnya tetap tidak sebanyak novel. 

Karakteristik roman adalah cerita yang berfokus pada kedalaman karakter. Biasanya, alur ceritanya akan lebih kompleks, menyangkut kehidupan dan perkembangan sang tokoh utama, dan memiliki tema yang mendalam. Waktu kamu membaca roman, kamu pasti bisa mendapatkan pesan moral tertentu. 

3. Novel

Jenis karya fiksi yang terakhir adalah novel. Menurut situs Writer’s Digest, novel adalah adalah karya naratif panjang yang bertujuan untuk menghibur dan menceritakan sebuah kisah. 

Di dalam novel, ada deskripsi tentang serangkaian peristiwa yang mencakup kumpulan karakter, latar, dan akhir. 

Kalau dibandingkan dengan cerpen, alur novel sudah pasti lebih kompleks dan lebih panjang. Biasanya, sebuah karya fiksi cocok disebut sebagai novel kalau panjangnya sudah mencapai 80.000 sampai 120.000 kata. 

Langkah-langkah Pembuatan Fiksi

Apa kamu tertarik untuk menulis karya fiksi sendiri? Sebenarnya, siapa saja bisa lho menulis karya fiksi, selama kamu tahu langkah yang tepat untuk melakukannya. 

Nah, supaya kamu tidak kebingungan untuk memulai, coba simak beberapa langkah pembuatan fiksi di bawah ini. 

1. Menentukan ide cerita

Tentunya, kamu perlu punya ide untuk bisa membuat sebuah cerita. Jadi, langkah pertama adalah menentukan ide. 

Kamu bisa melakukan brainstorming untuk dapat ide. Ide bisa datang dari mana saja, bisa dari inspirasi film, buku yang pernah dibaca, legenda atau sejarah, dan lain sebagainya. Kadang, ide juga bisa datang dengan sendirinya waktu kamu sedang mengerjakan pekerjaan lain. 

2. Mengembangkan cerita

Kalau sudah punya ide, maka ide tersebut bisa dikembangkan menjadi cerita. Kamu bisa mulai dengan merencanakan awalan atau pembuka, konflik, dan resolusi atau akhir cerita. Akhir ini bisa berupa happy ending maupun sad ending

3. Tentukan karakter

Sambil memikirkan perkembangan cerita, kamu juga mulai perlu memikirkan karakter atau tokoh dalam ceritamu. Siapa saja yang terlibat, siapa yang menjadi tokoh utama, dan siapa yang menjadi tokoh sampingan. 

Tanpa tokoh atau karakter, maka ceritamu tidak akan bisa berjalan. Karena, dalam setiap cerita, pasti ada sosok yang menggerakkan cerita tersebut. Sosok inilah yang disebut sebagai pemeran atau tokoh utama cerita.  

4. Mulai menulis 

Kalau alur dan tokoh sudah ditentukan, saatnya untuk mulai menulis. Proses menulis cukup panjang, apalagi kalau kamu memilih untuk menulis novel. 

Di tengah proses menulis ini, yang paling penting adalah memastikan kamu tetap konsisten menulis sampai ceritanya selesai. 

Struktur Teks Cerita Fiksi

Dikutip dari The Open College of the Arts, struktur dalam cerita fiksi adalah bagaimana kamu, sebagai penulis, menulis cerita. 

Pembaca tidak selalu menyadari seperti apa struktur dalam sebuah cerita. Karena, struktur ini adalah sesuatu yang dibuat oleh penulis untuk memastikan cerita berjalan sesuai alur. Struktur teks cerita fiksi umumnya terdiri dari beberapa elemen utama, yaitu: 

  1. Pengenalan (exposition), dimana pembaca diperkenalkan pada karakter, latar, dan situasi awal cerita.
  2. Awal konflik (rising action), menggambarkan serangkaian peristiwa yang membangun ketegangan dan memperkenalkan konflik utama.
  3. Klimaks (climax), titik puncak dari cerita, di mana konflik mencapai intensitas tertinggi.
  4. Penurunan konflik (falling action), cerita mulai mereda dan konflik mulai menemukan jalan keluarnya.
  5. Resolusi (resolution), yaitu bagian akhir dari cerita di mana semua konflik diselesaikan.

Contoh Buku Fiksi

Ada banyak sekali cerita atau karya fiksi yang bisa dibaca secara umum. Biasanya, untuk bisa mendapatkan buku fiksi, kamu harus membelinya. Tapi, selain membeli, bisa juga meminjam buku di perpustakaan. 

Supaya kamu semakin paham tentang karya fiksi, berikut ini beberapa contoh buku fiksi yang bisa dibaca: 

  • Pride & Prejudice karya Jane Austen
  • Serial Harry Potter karya J.K. Rowling
  • Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
  • Laut Bercerita karya Leila S. Chudori
  • Serial Percy Jackson karya Rick Riordan

Kesimpulan

Dari penjelasan di artikel ini, dapat disimpulkan bahwa cerita fiksi adalah cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi penulisnya. Kebenaran di dalam cerita fiksi tidak bersifat absolut, melainkan disesuaikan dengan keinginan penulis. 

Jadi, apa kamu sudah paham tentang cerita fiksi? Kalau kamu punya banyak ide dan suka menulis, coba mulai menulis fiksi dari sekarang, yuk!