Pernahkah kamu mendengar istilah ghostwriter? Ghostwriter adalah salah satu jenis pekerjaan yang melibatkan kemampuan menulis dan cocok buat kamu yang hobi menulis. 

Mungkin kebanyakan orang mengira bahwa istilah ghostwriter mengacu pada judul film horor yang pernah tayang di Indonesia. Tapi, istilah ini sebenarnya bersifat lebih universal dan berhubungan dengan pekerjaan yang spesifik. 

Kalau kamu ingin lebih paham soal ghostwriter, coba baca terus artikel ini untuk dapat informasi lengkapnya, ya!

Apa Itu Ghostwriter

Menurut Cambridge Dictionary, ghostwriter adalah seseorang yang menuliskan buku ataupun artikel untuk orang lain, dan orang lain tersebut bisa menerbitkan tulisan dengan nama mereka.

Dengan kata lain, apa yang ditulis oleh seorang ghostwriter nantinya akan diklaim sebagai tulisan orang lain. Itulah kenapa penulisnya disebut ghost atau yang berarti hantu. 

Seorang ghostwriter tidak akan mencantumkan nama mereka sebagai penulis buku atau artikel. Mereka bekerja sebagai penulis bayangan. 

Baca juga: Content Writer: Pengertian, Jenis, Tugas dan Prospeknya

Tugas Ghostwriter

Pada dasarnya, ghostwriter adalah seorang penulis. Jadi, tugas utama mereka adalah menulis berbagai jenis konten, baik dalam bentuk buku, artikel, blog, biografi, dan materi lainnya. Tulisan tersebut mereka buat atas nama orang lain yang akan diakui sebagai penulis.

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa seorang penulis mau diminta menulis tanpa mencantum nama mereka.

Salah satu alasannya karena seorang ghostwriter bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar, apalagi kalau bekerja untuk tokoh publik atau perusahaan besar.

Banyak tokoh publik, pengusaha, atau profesional yang sibuk dan tidak punya waktu untuk menulis tetapi ingin menerbitkan buku atau artikel untuk meningkatkan citra atau reputasi mereka. Di sinilah ghostwriter hadir untuk memberikan jasa penulisan. 

Kalau disimpulkan, ada beberapa tugas utama seorang ghostwriter. Tugas ghostwriter adalah sebagai berikut: 

  • Mencari ide tulisan untuk klien.
  • Melakukan riset mendalam sesuai tema tulisan yang diinginkan oleh klien.
  • Membuat rancangan konsep, mengedit, hingga mengembangkan konsep tulisan.
  • Menggabungkan beberapa tulisan agar menjadi satu tulisan untuk diunggah di blog atau dicetak sebagai buku.
  • Mengedit atau menulis ulang (jika diperlukan) naskah tulisan sesuai keinginan klien.

Kelebihan Bekerja sebagai Ghostwriter

Mungkin ada di antara kamu yang hobi menulis dan sedang mempertimbangkan untuk menjadi ghostwriter. Ada beberapa kelebihan yang bisa kamu dapatkan dengan menjadi ghostwriter, yaitu: 

1. Pendapatan lebih besar

Seperti yang dijelaskan di awal, ghostwriter menulis atas nama orang lain. Hal ini tidak mudah, apalagi kalau tulisanmu nantinya diklaim sebagai milik tokoh publik. 

Untuk bisa merelakan tulisanmu diklaim oleh orang lain, diperlukan persiapan yang sulit. Karena itu, klien biasanya bersedia membayar tarif ghostwriter jauh lebih tinggi dari penulis biasa. 

2. Kesempatan bekerja dengan tokoh besar

Selain pendapatan yang lebih besar, dengan menjadi ghostwriter kamu juga punya kesempatan untuk bekerja dengan tokoh ataupun perusahaan besar. 

Bekerja dengan tokoh terkenal membuka kesempatan untuk belajar langsung dari pengalaman hidup dan keahlian mereka, yang bisa memberikan wawasan berharga dan memperluas perspektif. 

Meski nama ghostwriter tidak selalu muncul dalam karya akhir, pengalaman bekerja dengan tokoh besar dapat meningkatkan kredibilitas kamu di dunia ghostwriting

Kekurangan Bekerja sebagai Ghostwriter

Tentunya, semua jenis pekerjaan punya sisi positif dan negatif. Selain kelebihan, kamu juga perlu mempertimbangkan beberapa kekurangan menjadi ghostwriter. Kekurangannya pekerjaan ghost writer adalah: 

1. Nama tidak dicantumkan pada tulisan

Sebagai penulis, kamu pasti punya kebanggaan tersendiri kalau bisa mengerjakan suatu tulisan. Tapi, kalau kamu menjadi ghostwriter, tulisan yang kamu buat akan menjadi milik orang lain. Kamu tidak bisa membanggakan tulisan tersebut sebagai hasil karyamu sendiri. 

Menurut The Plottery, hal ini menjadi salah satu kekurangan bekerja sebagai ghostwriter. Bahkan, kalau sampai tulisan yang kamu buat menjadi sangat populer, hak milik tulisan tersebut tetap akan jadi milik sang klien. 

2. Keterbatasan dalam kontrol tulisan

Sebagai ghostwriter, kamu harus membuat tulisan mengikuti gaya, visi, dan selera klien. Bisa saja, gaya yang diinginkan oleh klien sangat berbeda dengan apa yang kamu inginkan. 

Kalau sudah begini, tidak jarang seorang ghostwriter jadi merasa kurang puas secara kreatif. Tapi, ini memang menjadi salah satu hal yang perlu dikorbankan ketika kamu memiliki bekerja sebagai ghostwriter

Skill untuk Menjadi Ghostwriter

Tidak semua orang bisa jadi ghostwriter. Meskipun terlihat sepele, tapi pekerjaan ghostwriter ternyata memerlukan skill khusus, lho. Kira-kira, apa saja sih skill tersebut? 

1. Fleksibilitas dalam menulis

Menurut The Ghostwriters Agency, seorang ghostwriter harus bisa menulis secara fleksibel. Artinya, mereka harus terbiasa menulis berbagai jenis tulisan dalam berbagai jenis topik dan gaya yang bervariasi. 

Karena itu, kalau ingin jadi ghostwriter, kamu harus membiasakan diri membuat berbagai jenis karya tulisan dalam bentuk apapun, baik itu buku, artikel, skrip, naskah berita, dan sebagainya. 

Baca juga: Bagaimana Cara Menulis Berita yang Benar? Ini Langkahnya

2. Kemampuan riset materi tulisan

Tidak semua informasi dan materi tulisan akan diberikan oleh klien. Kadang, pihak ghostwriter yang harus melakukan riset mandiri secara mendalam. 

Karena itu, kemampuan untuk melakukan riset juga jadi salah satu skill penting untuk bekerja sebagai ghostwriter

3. Komunikasi dan kolaborasi

Ghostwriter perlu berkomunikasi secara efektif untuk memahami kisah, ide, atau pesan yang ingin disampaikan klien, terutama saat mengerjakan proyek dengan informasi detail atau topik sensitif.

Klien baru bisa memberikan informasi pribadi atau rahasia kepada ghostwriter kalau sudah ada kepercayaan yang terbangun. Kepercayaan ini bisa tumbuh lewat komunikasi yang baik.

Makanya, kalau kamu mau jadi ghostwriter, skill komunikasi dan kolaborasi dengan klien juga sangat penting. 

Gaji Ghostwriter

Kebanyakan ghostwriter bekerja secara lepas. Gajinya sangat bervariasi, tergantung jenis tulisan yang ditulis.

Kalau kamu menjadi ghostwriter untuk menulis artikel bagi suatu perusahaan, biasanya bayarannya sekitar Rp 50.000 sampai dengan Rp 200.000 per artikel, untuk artikel dengan panjang 500-1.000 kata. 

Nah, tarif ini berbeda dengan ghostwriter yang menulis buku. Gaji rata-rata ghostwriter untuk penulisan buku adalah Rp 5 jutaan sampai Rp 10 jutaan untuk buku yang tidak terlalu tebal.

Kalau bukunya makin tebal, maka tarifnya juga semakin tinggi, bisa mencapai puluhan juta rupiah. 

Selain itu, beberapa ghostwriter mungkin juga akan mendapatkan komisi dalam bentuk royalti. Hal ini akan disepakati sejak awal dengan klien. 

Kesimpulan

Intinya, meskipun sering diremehkan, tapi pekerjaan ghostwriter tidaklah mudah. Ghostwriter adalah pekerjaan yang memerlukan skill menulis dan sangat menjanjikan. Kalau kamu mau berkarier sebagai penulis, mungkin pekerjaan ini bisa jadi pilihanmu.

Jangan lupa pertimbangkan dulu kelebihan dan kekurangannya sebelum memutuskan untuk menjadi seorang ghostwriter.