Untuk bisa jadi penulis yang baik, kamu harus paham tentang penulisan huruf kapital. Huruf kapital adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan setiap kali membuat karya tulisan.
Selain untuk penulis, pemahaman seputar huruf kapital juga harus dipahami oleh kamu yang sedang menempuh pendidikan bahasa.
Supaya kamu lebih paham, mari sama-sama belajar tentang huruf kapital dan cara penulisannya, yuk!
Apa Itu Huruf Kapital?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus, lebih besar dari huruf biasa.
Biasanya, jenis huruf ini dipakai sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat dan juga huruf pertama nama diri. Intinya, huruf kapital adalah huruf besar.
Meskipun huruf besar ini lebih sering dipakai pada kata pertama saja dalam kalimat, tapi penggunaan huruf ini juga perlu disesuaikan pada judul.
Ketika kamu membuat judul tulisan, misalnya judul artikel atau judul buku, huruf kapital dipakai pada huruf pertama di setiap kata, kecuali untuk konjungsi atau kata hubung.
Baca juga: Cara Penulisan Gelar yang Benar, Lengkap dengan Contohnya
Contoh Penggunaan Huruf Kapital yang Benar
Tentu kamu akan lebih mudah cara penggunaan huruf kapital kalau melihat contoh langsung. Di sini, kita akan melihat beberapa contoh penggunaan huruf kapital yang benar menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
1. Di awal kalimat
Sesuai ketentuan PUEBI, huruf kapital atau huruf besar dipakai di awal kalimat, tepatnya di huruf pertama pada kata pertama kalimat. Contohnya sebagai berikut.
“Anak-anak bermain di taman setiap sore.”
2. Untuk unsur nama orang
Huruf besar digunakan pada huruf pertama nama orang sebagai tanda penghormatan dan untuk membedakan nama dari kata umum. Misalnya seperti di bawah ini.
“Siti Aisyah.”
3. Di awal kalimat dalam petikan langsung
Petikan langsung adalah kalimat di dalam tanda petik yang biasanya menunjukkan dialog seseorang.
Kata pertama di dalam tanda petik juga harus ditulis dengan huruf besar. Kamu bisa lihat contohnya di bawah ini.
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
4. Huruf pertama setiap kata nama agama
Ketika menyebut agama ataupun kitab suci dalam agama tertentu, kamu juga harus menggunakan huruf besar pada awal katanya.
Misalnya saat menyebut agama Islam dan kitab Alquran, atau agama Kristen dan kitab suci Alkitab.
Selain itu, huruf besar ini juga wajib dipakai saat menyebut Tuhan ataupun kata ganti Tuhan, seperti Allah atau ‘hamba-Nya’.
5. Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan
Gelar kehormatan, seperti gelar akademik atau gelar keagamaan, juga perlu dituliskan dengan huruf besar. Kalau mengikuti PUEBI, contoh penulisan huruf kapital pada gelar adalah sebagai berikut.
“Doktor Mohammad Hatta”
Selain itu, huruf besar ini juga dipakai pada gelar kehormatan yang dipakai sebagai sapaan. Misalnya seperti:
“Selamat pagi, Dokter.”
Baca juga: Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku, Jurnal, Website, & Skripsi
6. Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang
PUEBI juga mengatur bahwa huruf besar dipakai di awal kata jabatan atau pangkat ketika diikuti oleh nama orang.
Hal ini menunjukkan penghormatan terhadap posisi seseorang dan sangat penting untuk dituliskan dengan benar dalam konteks formal, seperti pada surat atau dokumen penting. Contohnya:
“Wakil Presiden Adam Malik dan Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara.”
7. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
Selanjutnya, saat akan menulis soal nama bangsa, suku bangsa, maupun bahasa, kamu juga harus menggunakan huruf besar pada huruf pertamanya.
Hal ini penting untuk membedakan antara istilah umum dan nama spesifik, serta menunjukkan rasa hormat terhadap identitas budaya dan etnis yang berbeda. Contoh penulisannya bisa dilihat di bawah ini.
“bangsa Indonesia.”
8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar
Huruf kapital juga harus digunakan pada nama tahun, bulan hari, serta hari-hari besar atau hari raya. Saat menulis nama tahun saja, kamu tidak menggunakan huruf kapital di awal.
Tapi, untuk setiap nama bulan perlu menggunakan huruf besar. Ini juga berlaku untuk nama hari dan nama hari besar atau hari raya. Contohnya:
“Tahun 2024 ini, Hari Natal jatuh pada tanggal 25 Desember di hari Rabu.”
9. Huruf pertama unsur singkatan nama gelar
Kamu mungkin pernah melihat penulisan nama gelar yang ditandai dengan huruf besar dan titik. Penulisan huruf kapital yang benar untuk nama gelar adalah:
“S.H. = sarjana hukum”
10. Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
Jika kata penunjuk hubungan kekerabatan digunakan sebagai pengganti nama atau dalam konteks formal, maka huruf pertama ditulis dengan huruf kapital.
Tapi, kalau kata penunjuk hubungan kekerabatan digunakan dalam konteks umum atau tidak merujuk kepada individu tertentu, maka tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya seperti berikut ini.
“Aku sangat menghormati Bapak Rahmat, dosen yang juga sempat jadi bapak pembimbing saat saya mengerjakan skripsi dulu.”
Baca juga: Bagaimana Cara Menulis Berita yang Benar? Ini Langkahnya
11. Huruf pertama nama geografi
Nama geografi, termasuk nama tempat, seperti kota, negara, gunung, sungai, dan danau, ditulis dengan huruf kapital di awal.
Hal ini akan membantu pembaca untuk membedakan antara istilah umum dan nama spesifik. Kamu bisa melihat contohnya berikut ini.
“Pulau Komodo terkenal dengan hewan komodonya.”
12. Huruf pertama semua kata dalam nama negara, lembaga, badan
Semua kata dalam nama negara pada kalimat harus ditulis dengan huruf besar di huruf pertamanya.
Aturan ini juga berlaku untuk semua nama lembaga, badan, atau organisasi. Contohnya bisa dilihat di bawah ini.
“Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.”
Kesimpulan
Nah, itulah beberapa contoh penggunaan huruf kapital yang benar di dalam tulisan. Kalau kamu ingin lihat lebih banyak contoh, kamu bisa cek langsung di PUEBI daring, ya.
Huruf kapital adalah elemen yang penting dalam penulisan bahasa Indonesia yang tepat. Karena itu, kalau kamu sedang ingin menulis, pastikan tulisanmu sudah menempatkan huruf besar yang sesuai!