sudut pandang adalah

Tahukah kamu kalau novel bisa ditulis dalam berbagai jenis sudut pandang? Sudut pandang adalah istilah yang mengacu pada bagaimana cara penulis menyajikan narasi cerita. 

Penulis bebas menggunakan jenis sudut pandang apapun. Tapi, kamu harus memastikan bahwa sudut pandang yang dipakai tetap konsisten sepanjang cerita. 

Nah, kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang sudut pandang penulisan, kamu bisa baca terus informasinya di bawah ini. 

Apa Itu Sudut Pandang? 

Menurut Grammarly, sudut pandang adalah cara penulis menentukan siapa yang menceritakan kisah, atau bagaimana cara penulis menempatkan diri mereka dalam sebuah cerita. 

Ada tiga jenis sudut pandang yang umum dipakai dalam sebuah cerita, yaitu sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga. Masing-masing jenis ini disajikan dengan cara yang berbeda. 

Kadang, ada sudut pandang yang membuat penulis seolah-olah merupakan tokoh utama cerita. Tapi, ada juga sudut pandang yang penulisnya terlihat pengamat atau tokoh lain. 

Baca juga: Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama dan Tujuannya

Macam-macam Sudut Pandang 

Seperti yang disebutkan di bagian sebelumnya, ada tiga jenis sudut pandang yang umum dipakai oleh penulis. Berikut ini penjelasan untuk macam-macam sudut pandang tersebut. 

1. Sudut pandang orang pertama

Sudut pandang orang pertama adalah jenis sudut pandang dimana penulis atau narator berperan sebagai bagian dari cerita. Di sini, penulisnya terlihat seperti menjadi tokoh utama yang bercerita. 

Ciri utama dari sudut pandang ini bisa terlihat dari penggunaan kata ganti orang pertama seperti “aku” atau “saya”. 

Menurut Masterclass, sudut pandang ini memungkinkan pembaca untuk memahami pikiran, perasaan, dan emosi karakter utama secara lebih mendalam, tetapi terbatas pada apa yang diketahui oleh karakter tersebut.

2. Sudut pandang orang kedua

Kalau dibandingkan dengan jenis sudut pandang lain, mungkin sudut pandang orang kedua lebih jarang ditemukan. Tapi, tetap ada cerita yang ditulis menggunakan jenis sudut pandang ini. 

Dalam sudut pandang orang kedua, narator atau penulis berbicara langsung kepada pembaca atau karakter lain dengan menggunakan kata ganti “kamu”. Pembaca seperti diajak untuk menjadi bagian dari cerita atau menjalani pengalaman karakter.

3. Sudut pandang orang ketiga

Dalam sudut pandang orang ketiga, narator berada di luar cerita dan menggunakan kata ganti orang ketiga seperti “dia”, “ia”, atau nama karakter. Ada dua jenis sudut pandang orang ketiga, yaitu orang ketiga terbatas dan maha tahu. 

Orang ketiga terbatas adalah jenis sudut pandang dimana narator hanya mengetahui pikiran dan perasaan satu karakter, sehingga pembaca hanya mengikuti sudut pandang karakter itu.

Sementara, pada sudut pandang orang ketiga maha tahu, narator mengetahui segala hal tentang semua karakter, termasuk pikiran, perasaan, dan kejadian di berbagai tempat dalam cerita.

Baca juga: Apa Itu Premis? Ini Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Contoh Sudut Pandang

Setelah memahami definisinya, apa kamu sudah paham bagaimana cara menggunakan ketiga jenis sudut pandang tadi? Supaya lebih jelas, coba simak contohnya di bawah ini. 

1. Contoh sudut pandang orang pertama

“Pagi itu, aku bangun dengan perasaan gelisah. Mimpi semalam masih terbayang jelas di benakku, seakan-akan peristiwa itu benar-benar terjadi. Aku duduk di tepi ranjang, memikirkan langkah apa yang harus kuambil hari ini. Hujan turun perlahan di luar jendela, dan aku tahu ini akan menjadi hari yang panjang.”

Dalam contoh ini, narator menggunakan kata ganti “aku” yang menunjukkan bahwa cerita diceritakan dari sudut pandang karakter utama. Pembaca diajak untuk memahami apa yang dirasakan dan dialami oleh karakter tersebut.

2. Contoh sudut pandang orang kedua

“Kamu terbangun dengan jantung berdegup kencang, memikirkan mimpi yang baru saja berakhir. Kamu merasa ada yang aneh dengan hari ini, seakan-akan sesuatu yang besar akan terjadi. Hujan mulai turun di luar, dan meskipun udara dingin merasuk ke dalam kamar, kamu tahu bahwa kamu harus segera bangkit dan menghadapi harimu.”

Di contoh ini, narator berbicara langsung kepada “kamu”, membuat pembaca seolah menjadi karakter utama dalam cerita. 

Sebenarnya, sudut pandang ini jarang digunakan dalam fiksi. Tapi, saat dipakai, sudut ini bisa menciptakan pengalaman yang unik di mana pembaca merasa seperti sedang menjalani cerita tersebut secara langsung.

3. Contoh sudut pandang orang ketiga

“Dia terbangun pagi itu dengan perasaan yang tak enak. Mimpi semalam masih berputar di benaknya, membayangi setiap langkah yang diambilnya. Hujan mulai turun dengan lembut di luar, menciptakan suasana kelabu di kamar itu. Meskipun masih bingung, dia tahu bahwa hari ini akan dipenuhi tantangan yang tak terduga.”

Pada contoh ini, narator berada di luar cerita dan menggunakan kata ganti “dia”. Pembaca hanya mengetahui apa yang dialami oleh karakter utama, tanpa akses langsung ke pikiran atau perasaan karakter lain. 

Ini adalah sudut pandang orang ketiga terbatas, di mana fokusnya tetap pada satu karakter, tetapi narator tetap tidak terlibat secara langsung dalam cerita.

Kesimpulan

Sudut pandang adalah cara penulis menentukan siapa yang menceritakan kisah. Ada tiga jenis sudut pandang, namun yang paling sering dipakai adalah sudut pandang orang pertama dan ketiga. 

Jadi, sudah siapkah kamu untuk menulis cerita? Dari awal, tentukan dulu ya seperti apa jenis sudut pandang yang mau kamu pakai. Selain itu, pastikan juga untuk tetap konsisten menggunakan sudut pandang yang sama dari awal sampai akhir cerita. Selamat menulis!